Semua stres denger kata ujian. Gue pun begitu. Apalagi di tingkat empat yang indah ini ada sebuah mata kuliah baru berjudul pencemaran tanah. Kalo dilihat dari silabus mata kuliahnya sih yang dipelajarin mirip-mirip sama hidrogeologi alias hidrolika air tanah semester kemaren (yang mana agak mirip sama kuliah anak geologi). Cuma, selain belajar batu, void, jenis tanah, siklus hidrologi, kami juga belajar masuknya pencemar ke dalam tanah dan air tanah.
Kesimpulan yang bisa gue ambil, formula kuliah pencemaran tanah adalah sebagai berikut :
Hidrolika Air Tanah (alias Hidrologi + Geologi) + B3 + Kimia Lingkungan
Selain itu, kita juga belajarpersamaan langmuir, freundlinch, yah pokoknya persamaan2 itu lah ya, plus bagaimana solute (si pencemar) dibawa sama solvent (si pelarut) dan mencemari sekitar, yang artinya kita-kita ini mempelajari gaya kohesi, adhesi, gravitasi. Bingung terlalu banyak yang dihapalin, kami (gue, opik, yara, ismi, uli, maha, tika, epi, faza, mala) berniat membuat jembatan keledai.
Opik, sebagai ketua geng belajar yang emang otaknya suka nyeleneh aneh, mencetuskan ide gila jembatan keledai : masalah percintaan.
"Kalo adhesi teh kan molekul air dan molekul tanah berikatan kencang sehingga tidak bisa uptake atau turun, berarti ibaratin aja nih si air teh cowo, si tanah teh cewe. Hemmm... siapa ya."
Setelah beberapa detik mikir, opik berteriak
"NAH! Misalnya teh ya air teh si HOON, tanah teh si FACUL. Jadi kalo mereka pacaran itu namanya adhesi."
Hoon Cho, mahasiswa exchange asal Korea Selatan yang semester kemarin kuliah bareng kita dan deket sama Faza dan Opik mulai dibawa-bawa. Semua ngakak, tapi tetep semua setuju.
"Kalo urang sama Hoon pacaran, itu kohesi. Inget aja KOH, KOH. KoHomo?!"
Bagus sih Pik, bagus.
"Nah kalo gaya gravitasi, itu si Hoon ga pacaran sama siapa-siapa, frustasi, terus lompat dari PAU lantai 8."
.......NICE TRY PIK.
Akhirnya setelah ngapalin keanehan-keanehan tersebut, kami masuk kelas dan eng ing eng. Soal nomer 1 nya disuruh ngejelasin Kohesi, Adhesi, Gravitasi.
Terimakasih Opik, Terimakasih Hoon, Terimakasih Faza. Sering-seringlah cinta segitiga.