Setelah hampir 2 tahun nggak nulis, akhirnya gue membuka folder dan mulai menulis. Awalnya gue cuma baca-baca, menghapus file-file yang gue rasa terlalu sulit untuk dilanjutkan, atau terlalu garing sampai gue lupa ke arah mana cerita akan dibawa. Beberapa gue pertahankan, salah satunya tentang Azhar dan teman-temannya.
Gue membuat dua versi cerita ini. Satu tentang bagaimana si wanita meminta kejelasan. Tapi terlalu cheesy sampai gue merasa produser FTV juga ogah nge-film-in cerita itu. Yang kedua, tentu saja, terinspirasi dari anak-anak kontrakan, menekankan bagaimana beberapa orang sahabat bertahan menghadapi dunia perkuliahan, dalam paket komplit : akademis, percintaan, ekskul, dan keluarga. Berat, dan belum detail, tapi gue berjanji pada diri gue sendiri untuk menulis detail-detail lainnya nanti. Gue beri tajuk Engineer Rhapsody, seperti judul blog ini.
Sesungguhnya cerita ini mengingatkan gue pada beberapa hal. pertama, tentu saja anak kontrakan. Tiap gue menulis adegan di kontrakan, selalu kebayang rumah itu, lengkap dengan foto studio personil digantung di tembok. Kedua, tentu saja... EA.
Tokoh utama yang gue tulis bernama Azhar Mahendra, dengan ciri fisik tertentu dan kelakuan tertentu. Gue hobi membayangkan tokoh sebagai seseorang yang hidup, dan biasanya gue memiliki patokan untuk memberi ruh pada cerita. Azhar, adalah EA.
Nggak sih. Kebanyakan tokoh yang gue tulis pada rentang 2007-2015 adalah dia.
Salah satu alasan gue hiatus dari menulis Engineer Rhapsody mungkin karena, selain kesibukan padat, mentok, mungkin juga karena gue harus menerima kenyataan bahwa si patokan tokoh utama, menikah. Katakanlah gue sulit move on.
Tapi itu kan dulu. Sekarang gue rasanya sudah bisa berdamai dengan masa lalu dan siap menulis lagi.
Lagian, terlalu remeh kayaknya kalau menjadikan alasan sikampret itu nikah sebagai alasan untuk hiatus.
Mari menulis!