Sebagai orang yang suka mengamati plus kekepoannya tingkat kahyangan, gue suka berpikir, kira-kira bagusnya gue kerja apa ya?
Salah satu yang masuk dalam pertimbangan gue adalah peneliti. Kenapa? Karena tentu saja, peneliti banyak tanya. Selain itu, gue juga orang yang suka mengamati. Jadi, kalo ada apa-apa, biasanya gue ngeh duluan.
Baru-baru ini, gue mengerjakan sebuah penelitian yang menggunakan content analysis dengan pengkodean pada kata kunci. Pokoknya pada intinya, ketika kita melakukan wawancara, kalimat yang diulang-ulang oleh responden merupakan kata kunci yang dianggap penting.
Setelah gue pikir-pikir, sepertinya memang begitulah fitrah manusia. Mengulang-ulang yang dianggapnya penting. Gue baru sadar setelah melakukan pengamatan terhadap.... diri gue sendiri.
Katakanlah gue jatuh cinta sama seorang lelaki. Bukan yang naksir iseng biasa aja apa gimana, tapi yang memang gue anggap penting dalam hidup. Dalam perbincangan dengan seorang teman, gue secara tidak sadar menyebut nama dia berulang-ulang, dalam sebuah diskusi. Diskusi gue dan rekan-rekan yang bersifat ilmiah memang biasa direkam supaya nggak lupa, makanya gue bisa ngeh sama hal ini, setelah memutar kembali rekaman.
Wow, ini sebuah penemuan yang menakjubkan.
Setelah gue kilas balik sedikit, rata-rata gue bisa tahu ada sesuatu pada orang-orang ya salah satunya dari analisis konten ini. Dari perbincangan. Dari teks yang dikirim. Dari apapun yang sifatnya verbal, walaupun kalau menurut gue, nggak ada yang bisa ngalahin kekuatan bahasa tubuh, tapi analisis konten ini memperkuat dugaan awal.
Wow (lagi)
Mungkin kalau gue mau mulai lebih peka dengan hal-hal semacam ini, gue bisa jadi peneliti yang lebih baik.
Juga manusia yang lebih baik.