Harusnya gue nge-post tentang jalan-jalan gue, Khonsa, dan Deri ke Big Bad Wolf bulan kemarin. Tapi kayaknya post tersebut akan gue kerjakan setelah ini, karena... sejujurnya postingan ke BBW sangat panjang dan lawak. Jadi, mending gue nulis yang lain dulu.
FYI, I'm writing this post while listening to Danilla's Senja di Ambang Pilu. Lalu atiku auto loro Ges rareti ngopo.
Tidak seperti teman-teman gue yang punya kamera canggih serta expert dalam hal per-kamera-an, gue sangat payah dalam hal tersebut. Gue menyukai keindahan. Suka foto bagus. Tapi belum punya alat pendukungnya. Sementara ini, gue rasa, gue mau coba untuk mengambil foto-foto dengan kamera hengpon seadanya.
Objek yang gue tangkap biasanya berupa jalan, pepohonan (walaupun gue nggak bisa membedakan jenis tanaman, gue suka mengabadikan mereka), serta taman atau ruang terbuka. Pemandangan-pemandangan gitu deh.
Biasanya gue foto sambil jalan kaki. Berhenti sebentar sambil istirahat, sambil motret-motret. (Alesan aja, padahal emang udah tua butuh banyak berhenti. Biar gak malu-maluin, sambil moto). Jam-jam yang menurut gue enak buat moto sekitar jam 5-6 sore, atau jam 6-7 pagi. Siang-siang kalo pas di tempat yang pohonnya rindang juga bagus sih.
Sabtu sore kemarin, gue jalan di balai kota. Jam lima sore, nggak terlalu ramai. Matahari lagi turun, lagi oren-oren bagus gitu. Terus gue foto pemandangan sekitar situ, mulai dari taman, pohon, jalan, gedung, jembatan penyebrangan. Kamera hape gue udah burem gara-gara sering kegores, jadinya sedih aja gitu fotonya nggak terlalu bagus. Pasrah.
Pas gue lihat, well, the photos were... surpraisingly good. Buram. Tapi bagus. Kayak... foto ini keliatan banget diambil pake kamera murah yang megapikselnya aja minimalis, cahaya aja mantul di sana sini. Ada titik-titik di kameranya yang bikin fotonya nggak jernih. Tapi justru itu yang menurut gue bikin hasil jepretan kali ini manis. Enak dilihat karena... apa adanya banget.
Tapi bagus. (setidaknya menurut gue sih)
Kamera hape jele' ini mengajarkan gue kalau, tidak apa-apa jika kamu tidak sempurna. Tidak apa-apa jika kamu tidak bisa menghasilkan sesuatu se-spektakuler-sopistiketid-luar biasa seperti yang lain.
Kamu tetep bagus.
Ketidaksempurnaan kamu yang menjadikan kamu indah.
Cheers.