Sebelum gue dan Yogi pacaran, Yara, si sendal jepit alias teman yang kemana-mana selalu pergi berdua sama gue juga punya pacar. Kami (gue dan Anche sebagai anggota tetap geng Julida Tunggal Ika) mengenal pacar Yara dengan nama Satya.
Dari cerita Yara, Satya adalah anak pertama, tinggal di Setiabudi, dan punya warung makan di DU. Anaknya suka males foto, karena sekalinya foto fail.Walaupun sudah hampir dua tahun keduanya pacaran, gue dan Anche sama sekali belum pernah ketemu sama Satya. Posisi Yara yang kerja di Jakarta dan cuma ke Bandung sebulan sekali, gue sempet bermukim di Jogja dan ke Bandung juga sebulan sekali, Anche tinggal di Karawang, membuat jadwal panggih pacar ini jadi sulit terwujud. Apalagi Satya jualan, jadi stanby di lapaknya. Jadi ya kalo mau ketemu mesti ke sana.
Pas awal-awal, yang gue tahu, Satya ini anak Unpad. Udah gitu doang. Sampai pada akhirnya gue pacaran sama Yogi, gue mulai nanya, Satya ini dulunya jurusan apa di Unpad?
"Administrasi Bisnis" Gitu kata Yara.
"Oooh..." Gue mikir bentar. "Itu FISIP kan ya masuknya? Loh, berarti sefakultas sama Yogi dong."
Akhirnya gue tanya sama Yogi, kenal nggak sama Satya?
"Satya?" Jidat Yogi berkerut membentuk sepuluh gelombang kanan dan sepuluh gelombang kiri dengan tinggi tiga meter kayak gorden jualan Kak Jill yang suka dapet diskon dari supa dupa tiktok darling.
"Iyah. Anak Bisnis cenah. Kenal nggak?"
Diem lama.
"Nggak tuh. Tapi coba kalo ada fotonya, mungkin aku tau atau pernah liat."
Gue mewajarkan sih kalo Yogi nggak kenal. Namanya juga beda jurusan, walaupun sefakultas. Kayak gue nih, bisa aja gue nggak kenal sama anak Sipil atau Kelautan, walaupun sefakultas. Waktu nanya itu gue belum punya fotonya Satya tuh. Terus percakapan itu terlupakan begitu saja.
Yara lalu cerita sama Satya soal "sobatnya waktu S1 pacaran sama anak FISIP Unpad namanya Yogi."
Awalnya Satya kayak mikir-mikir gitu, Yogi yang mana. Dia bilang mungkin dia tau Yogi yang mana. Terus, beberapa kali Satya cerita ke Yara kalo dia ketemu temennya yang namanya Yogi. Tapi menurut Yara, cerita Satya kayak meragukan.
"Emang apa kata Satya?" Tanya gue penasaran.
"Iya, masa dia bilang ketemu Yogi lagi naik motor terus dia sapa. Ni anak ketemu Yogi siapa dah, sok tau aja kali ya?" Gitu tanggapan Yara. "Dia bilang Yogi naik vario putih di DU terus disapa sama dia, tapi ya udah cuma nyapa soalnya Yoginya lagi naik motor."
"....Oke?"
Lalu di lain waktu Yara bilang kalo Satya ketemu Yogi lagi di deket lapak, lagi sama temen-temennya.
"Terus ngobrol cenah. Tapi kok meragukan ya. Yogi nggak cerita apa-apa?"
"Nggak." Kata gue. Obrolan itu terlupakan lagi, dan gue nggak nanya ke Yogi karena Yara bilang "Pacar aku mah suka sok kenal, sok tau."
Oke baik bund.
Lalu, yang terakhir, Yara chat di grup Julida. Dia bilang,
"Masa Satya bilang habis ketemu Yogi lagi kemarin-kemarin di lapak."
Pas banget gue lagi sama Yogi. Terus gue cerita lah. Awalnya kami ketawa-ketawa karena mikir Satya salah orang, sampe gue ceritain kejadian pertama yang Satya cerita kalo dia ketemu Yogi naik motor di DU terus disapa.
Yogi tiba-tiba diem.
"Tunggu. Pacar Yara namanya Satya apa Satria?"
Eh bentar. Seinget gue, kata Yara pacarnya emang namanya Satria, tapi di rumah dipanggilnya Satya.
"Anak bisnis?"
"Iyah."
"Punya warung makan di DU?"
"Iyah."
"Deket taman firness bukan?"
"Lah, iyaah."
"Mintain fotonya ke Yara. Aku solat dulu." Kata Yogi, pas waktu itu emang udah masuk waktu magrib jadi doi mau solat dulu. Tapi gue yakin solatnya kaga khusu nungguin foto Satya/Satria dari Yara.
Trus Yara kirim fotonya. Beres Yogi solat, gue kasih liat fotonya. Bibir Yogi langsung mengerucut.
"ITU MAH SI SATRIA."
Iya. Kenal gaes.
Ternyata mereka dulu sama-sama di BEM waktu kuliah di Unpad. Kesel juga, ternyata mereka kenal. Dan ternyata, yang diceritain Satya ke Yara itu enggak halu, alias mereka emang beberapa kali ketemu dan ngobrol di DU.
Besokannya gue dan Yara makan berdua sambil ngakak. Ternyata Bandung emang sesempit itu, sampe pacar-pacar kami aja kenal, padahal sebelumnya kami kenal pacar bukan dari circle yang sama.
Random sekali.
Bisa diangkat jadi sinetron Indosiar dengan judul Pacarku ternyata adalah teman organisasinya pacarnya sahabatku ketika kuliah.
Huft.