Farewell Michelle! #Part1

07.11

Michelle, yang emang kuliah di Texas, berencana balik dan menghadapi realita di hari senin, tanggal 26 Agustus kemarin. Karena baru akan balik lagi ke Indo Desember tahun depan, makanya dia menyempatkan diri untuk melihat wajah-wajah unyu mantan teman KP yang setia setiap saat kayak rexona menemani dia berjuang menaklukkan Palembang. 

Kamis, tanggal 22, Michelle berangkat naik travel dari Jakarta, jam 8 pagi. Naik Cipaganti yang pool-nya katanya sih di Pasteur. Ocha dengan semangat 45 langsung nyetir ngebut bagai anak geng mobil di film Fast n Furious, nge-drift di balapan liar gitu ke pool travel Cipaganti Pasteur, ketika kemudian Michelle mengabari kalo ternyata pool-nya yang di jalan Cipaganti.

Tetot.

Ya udah, OCha banting setir dan ngejemput di Cipaganti di Jalan Cipaganti. Di sudut lain Indonesia, gue lagi TFT fasil dan Tari lagi bantuin neneknya di Ujung Berung. Saat itu gue nggak tau kalo anak-anak cowok akan join juga. Terus singkat cerita gue, Ocha, Tari, Michelle, Ipul, dan Budi ketemuan di Salman. Mendadak heboh ngerumpi cimpi sana sini. Karena dua hari sebelumnya gue udah sempet ketemu Ipul sama Baim, jadi gue nggak seheboh yang lain. 

Habis bercimpi-cimpi ria di Salman (iya, di Salman. Subhanallah sekali ya) kita pergi nemenin Michelle jajan lumpia basah. Kata Ocha, sebelum pergi ke Texas Michelle harus coba lumpia basah. Sebodo sih cocok apa nggak, doyan apa nggak, pas balik doi keracunan apa sehat walafiat, pokoknya harus coba lumpia basah. Habis itu kita berencana buat makan di Surabi Enhai yang depannya Ma Uneh. Ano udah dikabarin dan lagi di Jakarta. Sementara itu Baim konon katanya lagi ngurus beasiswa, kemungkinan nyusul. (dan kemudian mager begitu tau makannya di Setiabudi)

"Eh kita kan nggak ada kendaraan." Kata Budi, kebingungan. Dengan sigap gue menjawab kalo Ocha bawa mobil. Budi mendadak girang. Akhirnya cabutlah kita ke parkiran SR, tempat Ocha mem-valet-parking-kan mobilnya. Kami masuk ke dalam mobil. Ocha di belakang setir. Gue di samping Ocha. Budi Ipul Michelle Tari di belakang. Agak rancu ngeliatnya, ada dua cowok duduk di kursi penumpang, dan yang nyetir cewek, kecil, berkerudung, pake rok.

"Nyokap gue aja suka teriak-teriak kalo gue setirin." Budi berkilah. "Apalagi mobilnya matic."

Yah, yasudah. Apa boleh buat. Maka berangkatlah kami berenam mengarungi jalanan kota Bandung, menuju Setiabudi.

Wuuuzzzz~~~

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images