Farewell Michelle! #Part2

05.27

Begitu naik ke dalem mobil Ocha, kericuhan mulai terjadi. Adalah kombinasi yang salah menaruh gue, Ocha, Tari, Ipul, Michelle, dan Budi di dalam satu mobil. Baru aja naro pantat di jok mobil, semua sibuk jerit-jerit berebut mau cerita. Pake acara kepala gue ditoyor-toyor Ipul, kemudian bahas Asti (anak ITS yang dijodohin ama Ipul), bahas Budi, Ano, Baim yang nyaris mati tengah malem di Palembang, dan lain-lain. Pokoknya chaos abis. Dibandingkan situasi tawuran antar geng motor, situasi dalam Honda Jazz Ocha lebih mengerikan. Kadang kami ketawa, bahas ini itu, ngerumpi aneh, saling menghina, ya begitulah kira-kira.

Terus sampe aja di Surabi Enhai Setiabudi. Karena emang kagak ada tempat parkirnya, Ocha memarkir mobilnya miring-miring di tanjakan depan warungnya supaya kagak makan badan jalan terlalu lebar. Walhasil kami mulai khawatir karena takut mobilnya ngeguling. 

Beberapa meter di samping warung surabinya, ada sebuah belokan kecil yang kami pikir adalah tempat parkir. 

"Parkir situ aja Cha." Usul Budi. Daaaaaan tenyata bukan parkiran. Jreng. Ocha udah belokin mobilnya dan bempernya mentok sama jalan. Salahkan Budi guys, salahkan Budi!

Untungnya mobil Ocha mobil yang sehat, kuat, dan senantiasa dalam lindungan Yang Maha Kuasa, jadi dia nggak kenapa-napa. Lagian, emang udah biasa kebaret-baret kok katanya, jadi santai aja. Terus udah aja kita makan dan mulai ngerandom lagi bahas ini itu. Lanjut, kita ke Opus One buat liat-liat barang-barang lucu. Ada boneka kucing, notes unyu, bahkan ada tas kipling. Terus cewe-cewe mulai ngeledekin Michelle yang pernah dibeliin tas kipling palsu ama papinya. (terus papinya bangga hihihihihi) Terus ada daleman cewe, kemudian dengan sangat randomnya cewe-cewe menyuruh cowo-cowo membiasakan diri melihat benda-benda tersebut. 

Komentar Budi : "Kayaknya ampe nikah pun gue bakalan tetep risih liat benda tersebut."

Ada kejadian kocak ngga ada dua yang terjadi di Opus One. Ceritanya Ipul bilang kalo dia mau punya istri Chinese muslim. Alasannya adalah karena beberapa tahun kedepan Chinese akan sukses dan menguasai dunia. Sumpah, haus kekuasaan banget Kakak kita yang satu ini.

Mendengar doi mencari Chinese muslim, maka gue keluarkan semua stok teman Chinese muslim gue. Dengan sangat persuasif gue tawarin satu persatu temen-temen gue. Kemudian dia bilang "Nggak ada yang menarik tuh."

Meh. Banget.

"Kan gue juga mau ke Jepang dua tahun Wi."

"Temen gue betah LDR kok Pul, mereka akan sabar menanti..."

Kemudian Ipul mendelik. "GUENYA YANG KAGAK KUAT LDR WOY."

Iya begitulah. Jadi bagi siapapun yang baca tulisan ini, wanita, Chinese, Muslim, dan berdomisili di Jepang, bisa dicari mungkin anak Tekim 2008 bernama Ipul yang bakalan kuliah S2 di Jepang. Siapa tau cocok. :">

Habis itu gue, Ocha, Tari, Michelle masih pilah pilih barang-barang lucu, sementara Budi ama Ipul udah mengibarkan bendera putih, nggak kuat nemenin cewek-cewek belanja. Sesungguhnya stamina Ipul lebih kuat daripada Budi, karena konon kabarnya semua kakak dia cewek dan doyan belanja. 

Nggak kerasa udah setengah 4 sore. Saatnya Michelle pergi ke travel. Dengan berat hati kami meninggalkan Opus One, kembali mengarungi jalanan Bandung, mengantarkan Michelle ke travel.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images