In The Words Of A Broken Heart
10.30
Pernah patah hati? Pernah dong ya. Tau rasanya dong? Tau lah ya. Sakitnya tuh di siniiiii *tunjuk dada*
Setelah beberapa hari terasa hampa sambil galau karena belum nonton GOT season 4 episode 8, akhirnya hari ini gue mendapatkan soft copy-nya dari Mela. Buat yang demen nonton serial ini mungkin masih inget kalo di episode sebelumnya dijelaskan bahwa Oberyn Martell yang punya dendam sama The Mountain berniat menggantikan Tyrion Lanister yang nekat mengajukan "trial by combat" setelah dituduh membunuh keponakannya. Nggak taunya orang yang akan dilawannya dalam pertarungan adalah monster ngeri yang bahkan pernah mendorong adiknya sendiri ke api waktu kecil, cuma gara-gara mainannya dipinjem si adik.
Denger-denger dari gosip yang beredar di sana dan di mari, tokoh favorit gue, Prince Oberyn Martell si ganteng dari Dorne, bakalan mati dengan cara mengenaskan. Saking penasarannya, gue akhirnya nonton GOT sambil deg-degan. Menit-menit awal, ya, doi belom muncul. Setelah puluhan menit menunggu akhirnya nongollah adegan doi bertarung sama Gregor Clegane a.k.a The Mountain yang tingginya ngalahin miniatur Monas. Untung aja Gregor Clegane hidup di King's Landing. Coba doi hidup di Indonesia, mungkin julukannya bukan The Mountain tapi The Mini Monas. Lebih kedengeran mirip es krim dibandingkan raksasa sekelas Buto Ijo.
Setelah perjuangan panjang melawan The Mountain, akhirnya Oberyn Martell (nyaris) menang. Gue kira The Mountain udah mati terkapar ketusuk tombak yang dihunus berkali-kali dengan jurus-jurus wushu yang oke punya. (katanya Pedro Pascal, pemeran Oberyn Martell, dia cuma belajar beberapa bulan, jadi cuma bisa gerakan dasar. Gerakan dasar aja udah keren banget coy!) Tapi bukan GOT karya GRRM namanya kalo nggak ngasih kejutan yang beneran bisa bikin semua orang (sampe aktornya) terkejut setengah hidup sampe serangan jantung. Tiba-tiba The Mountain bangun gitu aja, terus... ngebunuh Oberyn. Nggak akan gue jelasin cara ngebunuhnya, intinya Oberyn Martell dibunuh dengan cara yang sangat tidak manusiawi dan sungguh merusak wajah gantengnya yang cuma nongol delapan episode aja di serial ini.
PATAAAAH HATI GUE PATAAAAHHHHH.
GOT udah bikin gue patah hati setidaknya lima kali dalam empat season. Yaitu ketika :
1. Ned Stark Mati
Dari gue pertama beli DVD GOT, covernya aja udah Ned Stark duduk di Iron Throne. Orang yang jujur, nggak tertarik sama kekuasaan, cinta keluarga, baik banget dah.
Ekspektasi : Wah ini pasti tokoh utama yang hidup sampe akhir cerita.
Realita : Season 1 belum beres, kepalanya dipenggal.
Reaksi gue : ANJRIT!
Kemudian gue baru nangkep kalo kematian Ned Stark emang salah satu pemicu perang yang membuat film Game Of Thrones ini masih tetep lanjut. Coba Ned masih hidup, cuma dua season kali GOT, atau malah 15 season tapi isinya drama nggak jelas.
2. Khal Drogo Mati
Demenan gue pas nonton season 1 cuma ngeliat kehidupan rumah tangga Khal dan Khalessi yang adem dan sejahtera, dibandingin ngeliat adegan perang atau hal lain yang agak membosankan. Drogo adalah tokoh pertama yang jadi favorit gue, lantaran sekasar apapun dia, dia sayang sama istrinya. Dia memimpin, sejenis, "Berisik lu, di sini gue yang mimpin, kagak demen, lu mati!"
Kasar, gue tau. Tapi dia keren. #keukeuh
Ekspektasi : Khal merupakan orang paling kuat yang memimpin Dothraki. Mereka memilih pemimpin bukan dari garis keturunan tapi dari kekuatan. Yah, nggak bakalan mati lah ya, kuat gitu.
Realita : Kayaknya mati gara-gara infeksi habis ketusuk pedang. Ada dukun belagak bisa nyelametin, nggak taunya malah bikin tambah parah.
Tapi sejak Drogo mati, Daenerys Targaeryan jadi lebih kuat, kejam, dan cerdik. Suka <3
3. Pemain Daario Naharis Diganti
NAH INI.
Tadinya pemeran Daario adalah Ed Skrein, kemudian digantikan oleh Michiel Huisman. Sebenernya kalo versi ilustrasi, emang Huisman lebih mirip. Tapi kalo di bayangan gue, Michiel lebih ke perayu romantis dibandingkan perayu tengil. Daario, lebih cocok jadi perayu tengil. Huisman juga keliatan lebih cerdas dibanding Ed Skrein, bikin prinsip "I fight for beauty"- nya Daario Naharis berasa kurang nendang.
kiri : Skrein, kanan : Huisman
4. Red Wedding, SEMUAAAA AJA MATIII
Ekspektasi : Keluarga Stark, walaupun Ned mati, akan tetap bertahan sampai akhir, hidup bahagia selamanya setelah perang selesai dan Iron Throne kembali ke pemiliknya yang berhak, King (or maybe Queen) Of The First Man And The Andals, dan semua sejahtera sehat sentosa, termasuk dyre wolf unyu peliharaan mereka.
Realita : Cat, Robb, Talisha, mati.
Denger-denger Cat katanya masih akan hidup karena diselamatkan oleh Lord Of Light. Nggak tau bener apa nggak.
5. Oberyn Martell Mati
Ekspektasi : Tetep jadi playboy sampe akhir, balik ke Dorne, punya anak sama Ellaria, sampe 15 orang mungkin.
Realita : Mati mengenaskan tanpa menyisakan wajah ganteng untuk dikenang.
Katanya sih habis ini The Sand Snakes, sebuah geng yang terdiri dari delapan orang gadis yang semuanya adalah anak dari Oberyn, akan membalas dendam.
Pokoknya kalo sampe Jon Snow, Tyrion Lannister, dan Daenerys Targaeryan kenapa-napa, gue beneran patah hati bertubi-tubi.
Anehnya, meskipun kesel dan di-PHP-in dalam jumlah yang lebih sering dibanding di-PHP-in sama gebetan, setiap minggu gue selalu menunggu episode barunya keluar. Ketika sepuluh episode sudah terlewati, dengan sabar gue menunggu hampir setahun untuk melihat kejutan lain yang dibawa di season baru.
Nagih emang. Sialan.
0 komentar