Penyanyi favorit main di series genre favorit. 

Cakeeeeppp.

Gue kayak udah nggak sabar mau maraton series tersebut, bahkan sejak trailer-nya baru nongol di seantero Youtube. Sebagaimana serial lain yang mejeng di Netflix, seluruh episode The Good Cop bakalan tayang sekaligus. Jadi rasa penasaran Hayati akan langsung tuntas sekaligus. 

Satu-satunya rintangan yang menghalangi gue dan The Good Cop hanya jadwal sidang gue, yang kemudian, pokoknya dengan keajaiban alam, bisa terlampaui dan ketika The GoodCop premier, gue sudah menyandang gelar master. 

Ini nanti aja ya, gue ceritain di postingan lain ehe ehe ehe ehe ehe.

Nah, sekarang, ke bagian review-nya.

Buat rekan-rekan dan handai taulan yang suka serial tentang police procedural mungkin sudah familiar dengan The Mentalist, Monk, Lie To Me, Castle, dan tentu saja, Psych. Buat yang pernah nonton Psych, pasti paham banget kalo sampe detik ini belum ada yang bisa ngalahin komedi sekaligus alur yang rapi dari Psych. 

Sulitnya, buat orang yang udah kadung nonton Psych, ekspektasi beliau terhadap serial ber-keywords komedi, police procedural, dan mismatch cop akan jadi tinggi banget sampe menembus lapisan langit ke-tujuh. 

Jadi pas nonton The Good Cop ini, reaksi gue cuma

"Oooo."

Padahal yang maen Josh Groban.

JOSH GROBAN MAMEN.

Kata Cici, itu karena gue udah terlanjut terkontaminasi Psych. Semua gue lihat dengan standar Psych. Ditambah yang bikin The Good Cop ini sama kayak pembuat Monk, yang mana gue nggak cocok sama jokes-nya. 

Tapi overall, terutama di episode-episode terakhir (mulai episode 7-10 kayanya) mulai terasa chemistry yang eugh diantara tokoh-tokohnya, yang membuat gue mesem-mesem sendiri. 

Dari skala 1-10, gue berani kasih 8.

Semoga ada season selanjutnya.

Cheers!