Kalo ditanya buku apa yang paling berkesan, sebetulnya agak susah juga milihnya. Sebut saja, semua karya Mitch Albom dan Dee Lestari punya warna tersendiri yang bikin bekas di hati. Belum lagi buku-bukunya Dan Brown atau Gabriel Garcia Marquez yang kadang bikin mikir tapi bikin ketagihan. Atau karya-karya ngocol Raditya Dhika, Jonas Jonasson, atau Jeff Kinney yang menghibur hati. Belum lagi buku non fiksi macem Rich Dad Poor Dad-nya Robert Kiyosaki, atau buku-bukunya Om Piring yang ilmiah tapi enak banget dibaca.
Kayak, semuanya memengaruhi gue secara signifikan.
Tapi diantara itu semua, ada satu buku yang selalu gue rekomendasikan untuk orang-orang, terutama yang habis kehilangan orang tersayangnya:
The First Phone Call From Heaven - Mitch Albom
Ceritanya sederhana, tentang kehebohan di sebuah kota kecil karena telepon yang berdering, dari orang yang sudah meninggal. Hampir semua orang mendapatkan telepon bernada sama, kalau orang yang sudah meninggal baik-baik saja, tidak usah khawatir. Katanya, si penelepon melakukan panggilan tersebut dari surga. Saat satu jemaat gereja mengatakan hal tersebut saat ibadah, nggak disangka, ada jemaat lain yang mengamini kalau ia punya pengalaman yang sama.
Akhirnya dilakukan penyelidikan, saat semakin banyak orang yang mengaku mendapatkan telepon bernada sama. Termasuk diantaranya, seorang lelaki yang kehilangan istrinya, dituduh sebagai penyebab kecelakaan, dan memilih untuk tidak percaya Tuhan. Tidak percaya keajaiban apapun. Tidak percaya dengan surga-neraka-kehidupan setelah mati, dan sejenisnya.
Di akhir cerita kita bisa tahu dari mana telepon-telepon misterius itu berasal, kecuali tentu saja satu telepon dari istri si lelaki atheis.
Hal yang paling mendasar di sini aadalah tentang bagaimana kita percaya pada Tuhan. Bagaimana, ada banyak hal-hal, yang menyangkut kepercayaan, akan sangat sulit untuk dibuktikan.
Karena ya, kita hanya perlu percaya.