Di Suatu Hari Ketika Ia Galau

21.17

Hari selasa, 26 Juni 2012, tepat seminggu yang lalu. 
Menurut jadwal yang sudah direncanakan secara asal, harusnya selasa minggu kemaren gue berenang bersama sobat gue tercinta, kita sebut saja dia 4L. Kami udah merencanakan hal tersebut dari jauh-jauh hari,  tapi di hari H, semuanya gagal.
Kenapa rencana berhari-hari tersebut bisa gagal? Tidak lain dan tidak bukan karena 4L sedang galau.

Kita skip bagian kenapa dia galau karena itu sebenernya bukan urusan kita, dan hap, kita melompat ke sore hari, jam 4 sore. Selesai ngumpul mektum dan bikin layout-layoutan buat opening OSKM, gue meluncur ke warung sushi ijo, tempat gue dan 4L janjian. Sebenernya warung sushi ijo ini punya nama. Namanya Wazzabe. Terdengar kayak anak Jepang berusaha menjadi anak gaul Amerika masa kini dan mengucapkan Wazzaaaab ke temannya. Oke, lupakan. Wazzabe terletak di jalan Riau, deket perempatan KFC Riau. Gue harus nunggu samil berdiri selama 4 musim buat dapet angkot ke sana. Oke ini lebay, tapi serius, angkot margahayu menuju Wazzabe selalu penuh. Akhirnya setelah perjuangan mendaki gunung lewati lembah dan nyaris mati bediri karena kelamaan nunggu angkot, gue sampe di Wazzabe. Tempatnya enak, warna tembok dan furniture-nya didominasi ijo (makanya gue bilang warung sushi ijo) ditambah Mas-Masnya juga ramah. Karena 4L belom dateng, gue memutuskan untuk kembali mengerjakan kerjaan opening.

Setengah jam kemudian laptop gue yang batrenya emang udah soak mulai meraung-raung minta dicharge. Tepat saat gue mau pindah, 4L nongol. Mukanya kusut, rambutnya rapi. Pasti dia galau terus nyalon.

"Ayo dooong senyuuuuum!" Kalimat pertama yang gue teriakin depan mukanya. Dia cuma senyum bentar terus lemes lagi.

"Gue nggak bisa makan nih nggak tau dari kapan." Kemudian gue jadi tau alasan sebenernya kenapa dia terlihat lemes.

Selesai menghabiskan beberapa porsi sushi (sekitar 2 atau 3, lupa gue) keluarlah pertanyaan khas 4 L "Dari sini kita mau kemana?" yang artinya ada sesi makan lagi setelah itu. Dan pilihan jatuh kepadaaaa *drumroll* KFC RIAU!

Super random tiba-tiba kami pengen makan di sana. keluar dari sushi ijo (setelah bayar tentunya. tadinya gue berniat kabur, tapi penghuni sushi ijo cuma gue sama 4L. nggak mungkin kami kabur. apalagi kami duduk dua meter dari kasir.) kami naik mobilnya 4L. Kebetulan hari itu dia bawa mobil. Bukan, dia bukan kayak hulk gotong-gotong mobil kemudian menaruh mobilnya di mana aja. Dia nyetir mobil. 

Jalanan lumayan padet sampai kami harus muter buat masuk ke KFC riau yang cuma tinggal ngesot dari sushi ijo. Nyampe KFC riau pun parkiran padat. Untungnya ada Mas-Mas dengan kacamata bergagang putih bermobil sedan keluar dari parkiran. Pas ngeliat Mas-Mas tersebut gue refleks bernyanyi aku nggak kuat sama playboy playboy, nggak tau kenapa. sepertinya efek kacamatanya.

Masuk ke dalam KFC, penuh. Ternyata, ada bocah unyu yang lagi ulang tahun. Gue hampir ikut bernyanyi happy birthday dan mengambil paketan snack plus balon kalo aja 4L nggak menarik gue keluar untuk mencari tempat makan lain.

"Gue lagi galau! Gue butuh suasana sepi dan suram! Kenapa malah ada yang ulang tahun?!"

Keputusan selanjutnya, kami akan makan di suatu tempat di Progo. Keputusan terkuat di Tokyo Connection.

Kebetulan hari itu persib baru beres main. Untungnya menang. Konvoi naik motor, angkot, dan truk tumpah ruah di jalan. Jalan riau yang emang dekat dengan stadion Siliwangi tempat sobi-sobi persib berkumpul sudah pasti ikutan penuh. Pas lagi nyetir di jalan riau, gue dan 4L nyetir tepat dibelakang truk berisi sobi-sobi persib yang joget-joget. Meleset satu senti tuh sobi bisa kebanting ke kap mobil kita. 

"ANJIR ANJIR NANAONAN IEU KENAPAH NGELAMBAT WOY ANJIR AING SIEUN!"

4L panik karena laju truk di depannya melambat, dengan posisi kami tepat berada di belakang truk overload manusia tersebut. Ternyata lampu merah. Refleks 4L banting setir ke kanan, masuk ke pom bensin. mendingan muter dulu daripada kena resiko kap mobil ketimpa sobi persib yang lagi joget asoy sambil jerit-jerit.

Habis muter di pom bensin? Ya kami keluar lagi, masuk lagi ke jalan, yang ternyata mobil-mobilnya masih nggak gerak karena masih lampu merah. Truk persib ada dua mobil did epan kami. Aman, nggak akan ketimpa.

Lalu hening di mobil. 4L menceritakan sedikit kegalauannya, kemudian dia berkata seeprti ini.

"Tadi pas mau nyetir ke Sushi ijo aing pusing."

"Kenapa? Gara-gara belom makan?"

"Hm... nggak."

Karena merasa semuanya baik-baik saja yasudah gue diam. tiba-tiba...

"Tadi sebelom nyetir gue minum Martini dua shot."

Buset. 

Sebenarnya minum segitu nggak bakalan bikin 4L mabok. Tapi karena punya pengalaman buruk pernah disetirin orang mabok dan nyaris nabrak pohon, otomatis gue panik.

"ANJIIIIIIIIR GUE GABISA NYETIR MOBIL MATIC!"

"Santai, santai, gue nggak apa-apa."

"Serius laaaah!"

"Serius..." Kemudian dia pura-pura pingsan, dan gue menjerit seperti anak kecil kejepit pintu.

Kemudian kami sampai, makan, dan cerita-cerita galau. Di tengah-tengah cerita kemudian dia bilang

"Ah kenapa juga gue mesti galau, orang lo sama yang lain udah ngehibur gue. Gue nggak seharusnya galau. Maaf ya, kalian temen-temen yang baik."

"Aaah gapapa, gapapa."

"Eh terus lo gimana sama si doi?"

Gue tertawa sebentar, kemudian wajah gue menggalau.

"Sedih nih gue ditinggal."

"BARU DITINGGAL KP, BELOM DITINGGAL KAWIN!"

Ya, 4L galau karena ditinggal kawin gebetannya. Dan kami semua, teman-temannya, berusaha menghibur dia. Tapi gagal. 

Selama janur kuning belum melengkung di depan rumah, dia milik siapapun. Tapi setelah janur kuning melengkung... susah sob.

Seminggu kemudian, hari ini, 4L masih galau, tapi tidak segalau minggu kemarin. Seenggaknya dia sudah bisa  menanggapi semua hal dengan candaan khasnya.

"Lo tau nggak, si kampret itu tadi check in lewat foursquare, masuk ke timeline twitter gue."

"Oh iya, check in di mana dia?"

"RUMAH MERTUA!"

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images