Sore ini gue berkesempatan sekali lagi untuk ngobrol dengan Pak Hasbun. Beliau ini pensiunan, dulunya sempat di lab pusat, di LH, dan di rendal. Lulusan teknik kimia, dan sekarang lagi ambil S2 di Unsri. Tema obrolan hari ini adalah tentang limbah dan produksi.

Dari hasil ngobrol sama bapak, agak disayangkan juga di kantor masih jarang anak TL yang ngerti sama masalah limbah-limbahan. (Dimana anak TL seumur dari pabrik berdiri sampe sekarang baru ada satu orang, dan baru resmi jadi pegawai tetap plus ulang tahun yang ke-25, dan abis kecebur ke klorin pula di hari yang sama. Selamat Kak!) 

"Kalo orag produksi kan yaaaa, lebih menekankan ke keuntungan. Mereka agak nggak terlalu peduli sama limbah."

Alasan kenapa di LH ditaro orang tekim adalah karena mereka ngerti dari mana proses yang menghasilkan limbah. Mereka tau harus mencegah dari mana, minimasi di mana, dan ngolah dengan cara apa. Tapi kalo masalah ngolah yang superteknis pas udah keluar jadi limbahnya emang menurut obrolan tadi sore, anak TL yang harus ngolah.

Sayang sekali di sini jarang buka lowongan buat sarjana TL. Sayang juga sarjana TL males ngurus limbah dan lebih tertarik ke safety. Semoga setelah Kak Zaky, ada sarjana-sarjana TL lain yang ngantor di sini, di pojokan jin buang anak, dan bersedia ngurus limbah.