Inikah Rasanya Mencari Klik Yang Sesuai
01.28
Tolong jangan bayangkan Alissa Soebandono pake seragam SMP bareng sama cowok berkumis bernama Jason, jalan berdua dengan blower tiga biji meniupkan angin lebay ke arah mereka untuk menciptakan efek dramatis rambut berkibar dengan efek samping membuat mereka masuk angin selama smeinggu.
Yak, skip.
Gue nggak tahu apakah ini rasanya terasa begitu tertinggal jauh dari orang-orang. Baru sekali seumur idup gue merasa seperti ini. Temen-temen yang sudah lulus, yang sudah kerja, yang sudah nikah, yang sudah punya anak, yang jejak kakinya sudah napak di benua lain, yang sudah menghirup udara negara lain.
Terus gue masih diem di sini. Melongo depan laptop, main Plant vs Zombie.
Gue nggak pernah merasa tertinggal dari orang-orang, karena dari dulu gue selalu mikir kalo hidup udah cem game simulator Harvest Moon, dimana tiap klik membuat perbedaan akan jalan hidup lo yang akan menghasilkan ending berbeda pula. Tugas kita sebagai pemain cuma berbuat sebaik mungkin untuk mendapatkan ending terbaik. Orang-orang yang kita lihat di kanan kiri kita "lebih berhasil" mungkin bekerja lebih keras dari kita. Berpikir lebih serius untuk meng-klik yang mana supaya dapet ending yang maksimal. Kita cuma kadang nggak tau aja.
Cuma akhir-akhir ini entah kenapa, seiring dengan berkurangnya kegiatan, gue jadi semakin mikir "kenapa gue rasanya ketinggalan jauh banget ya sama orang-orang?"
Mungkin karena gue cuma kurang kegiatan atau karena beberapa kegiatan yang gue coba kurang berhasil.
Gue mulai iri, sedikit demi sedikit.
Harusnya gue nggak boleh iri. Semua kan sudah diatur. Tinggal gue harus mencari klik yang paling sesuai agar hasilnya maksimal.
0 komentar