Go And Tell Her/Him You Love Her/Him

06.19

Nampaknya lagi melow-melow nggak jelas akhir-akhir ini. Mungkin pengaruh hormonal. Biasalah, cewek. Walaupun sebenernya menye-menye jijiq kayak begini baru kejadian tiga bulanan terakhir. Sebelom-sebelomnya kalopun lagi melow pasti gara-gara masalah hormonal lainnya, bukan gara-gara bulanan.

Barusan sambil masak gepuk request by babeh, gw nyetel MTGW. Posisi dapur dan ruang makan campur ruang TV yang cuma dipisahin meja bar yang udah lapuk membuat gue bisa masak sambil nonton TV. temanya hari ini cukup bagus, soal waktu.

Beliau bilang kalau beliau menyesal karena kurang menghabiskan waktu dengan ibunya yangs ekarang sudah meninggal. Dulu tiap ketemu, pasti ibunya ngomel, dan beliau jadi ikutan ngomel. Pokoknya saling ngomel deh. Jadi nggak pernah cocok. Namun setelah ibunya meninggal, beliau bilang nggak apa-apa ibu ngomel, saya ikhlas, asal ibu hadir lagi di sini.

Kita kadang tidak menyadari saat bersama dengan orang. tidak benar-benar hadir di sana saat bersama dengan orang tersebut. Hanya hadir, tapi tidak menyimak dan mendengarkan. Begitu kata beliau.

Gue, yang asalnya lagi sibuk nyari garem (sepertinya habis, :""") langsung berhenti sejenak. (Oke, pada akhirnya gue nonton sambil memberikan penyedap rasa r*yco. Duh ini kepepet banget terus pas banget ada r*yco muncul maaf banget ya badan :""") Apa yang beliau bilang sangat benar. Kita kadang nggak sadar, cuek, dan sering bertengkar dengan orang tua kita. Tapi percayalah, setua apapun kita, seorang anak akan selalu butuh orang tuanya, someone in my mom's funeral said that. Bukan butuh dalam artian minta diurusin terus-menerus, tapi untuk berbagi cerita, meminta saran. 

Sampai sekarang gue masih kebayang bagaimana gue dan almarhumah nyokap gue sering banget nggak cocok dalam berbagai hal, walaupun nggak bisa dipungkiri gue adalah ekornya beliau yang selalu pergi kalau beliau pergi, dan selalu tinggal kalau beliau tinggal. Sebagai remaja yang bandel dan kerjanya cuma bisa nyusahin orang tua, gue selalu menuntut perhatian dari beliau yang bekerja kantoran dan sering nggak di rumah. Mungkin karena gue tinggal sendiri, nggak sama kakak-kakak gue, jadi gue selalu meminta teman. Gue selalu merasa kami kurang memiliki quality time, dan saking banyaknya kerjaan beliau, gue agak sedikit terlantar di rumah.

Gue bukannya nggak bisa memenuhi kebutuhan gue sendiri, tapi gue cuma mau kalau kami bisa lebih banyak pergi bersama. Gue adalah satu-satunya anak yang diasuh beliau dari kecil sampai besar, kenapa gue nggak pernah mendapatkan benefit untuk lebih disayang?

Kebanyakan hari-hari kami habiskan dengan sama-sama ngomel, belanja bareng, atau jalan-jalan berdua (karena bokap gue sibuknya lebih-lebih lagi) tapi tetap, banyakan ngomelnya. Walaupun kami sering curhat-curhatan, tapi tetep, banyakan ngomelnya. Entah kenapa kalo dipikir-pikir, dari 100 persen kebersamaan kami, 80 persennya berisi ngomel nggak jelas. Nggak jelas memang, tapi kami lebih sehat kok gara-gara suka ngomel bareng.

One thing that I never said to her was "I love you".

Gue bukan tipikal orang yang romantis yang bisa gampang ngungkapin perasaan, walaupun sama orang tua sendiri. Gue takut kalau omongan gue malah nggak disertai dengan bukti yang malah bisa meragukan, walaupun gue tau, ini kan ke orang tua, yang udah jelas dari kecil sama kita, nggak memilih kira, dan kita nggak memilih mereka juga. Tapi tetep, gue nggak bisa bilang.

Until She's gone.

Dipikir-pikir gue agak sedikit menyesal juga nggak pernah benar-benar mengatakan I love you pada beliau gara-gara....apa ya, gengsi? Bahkan tiap kali hari ibu atau ulang tahun, gue nggak pernah beliin yang unyu-unyu atau bikin ucapan bagus-bagus. Yang gue lakukan hanyalah melakukan apa yang gue bisa, misalnya nyikat kamar mandi, nguras kolam ikan, mijitin, hal-hal nggak penting seperti itu. 

I wish I could tell her how much I love her

Dan buat teman-teman yang masih punya orang tua lengkap, tell them you love them.


You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images