Setop PHP
22.45
Seperti biasa, percakapan gue sama Yara dimulai dari hal-hal ajaib yang nggak dimengerti orang lain. Katanya sih emang sesama sahabat suka punya kode-kode unik semacam kode di kertas undian berhadiah yang cuma dimengerti satu sama lain. Ya begitulah kita.
Percakapan mulai memanas ketika membahas sesuatu yang kami sebut sebagai "dilarang setop". Awalnya hanya berupa perdebatan kenapa ada sebuah rambu huruf S dicoret di sebuah tempat yang nggak semestinya di sebuah latar belakang foto gue dan seseorang. Pada akhirnya kami jadi menginterpretasikan bahwa ada makna tersembunyi di balik rambut tersebut. Jangan berhenti. Jangan berhenti memperjuangkan. Jangan berhenti berusaha. Jangan berhenti mengasihi.
Ini jijik maksimum, tapi tetep aja gue ketawa. Dilarang setop. Bagaimana dilarang setop bisa memberikan banyak terjemahan yang aneh-aneh. Bagaimana bisa tiap kali melihat rambu dilarang setop tersebut energi gue yang sudah terkuras habis lantaran bolak balik membuka acme planimeter, google earth, google maps, excel, dan berbagai macam file dengan format .srt atau .dwg, kembali terisi penuh.
"Iya aku nggak akan setop." Kata gue.
Satu-satunya yang Yara minta dari gue untuk dihentikan adalah PHP penonton.
Yara mungkin salah satu teman yang memandang hidup gue seperti film seri. Ditonton, semua orang ngarep ending yang baik, tapi sayangnya ending suka nggak ketebak dan berjalan tidak sesuai keinginan penonton, sampai penonton gregetan.
Menurut doi, terlalu banyak PHP ke penonton yang gue berikan. Wah maaf sih ya ini di luar kehendak. Gue juga mau membangun hubungan serius tapi ya apa daya gue terlalu bego untuk masalah begini jadi ya... jadilah.... gagal...
0 komentar