Eliminasi
08.17aku nggak akan maksa kamu buat lari. kalo kamu mau jalan, ayo. bahkan kalo kamu mau merangkak pun, ayo, kita merangkak bareng-bareng. kita susah bareng-bareng, nggak apa-apa. aku ikhlas nemenin kamu. tapi, kalo kamu bahkan nggak mau membuka diri sama aku, nggak mau aku temenin kamu, aku bisa apa?Seorang teman kepada pasangannya
Gue nyerah.
Sekeras apapun gue berusaha untuk menegaskan kalo gue cuma butuh cowok tekun yang mau usaha, rasanya nggak ada gunanya. Omongan gue cuma kayak suara radio butut, numpang lewat doang, nggak ada maknanya.
Berkali-kali gue bilang kalo gue nggak butuh hartawan. Jutawan. Milyuner. Bos. CEO (oh c'mon, you already a CEO, Love) atau bos di sebuah perusahaan besar. Gue nggak perlu lelaki dengan jabatan tinggi. Yang penting mau usaha dan dia bertanggung jawab.
Sekali lagi gue bertanya pada diri gue sendiri : kemana ini semua bakal berujung?
Gue khawatir kalo kehadiran gue akan menimbulkan efek negatif. Distraksi nggak perlu.
Maka gue akan mengeliminasi diri gue sendiri, dari kehidupan orang yang gue pedulikan.
Masih ada jalan lain yang lebih baik dari berjuang bersama. Salah satunya mungkin berpisah.
Lalu semuanya akan jauh lebih baik dari hari kemarin.
0 komentar