Campur-Campur
07.11
Gue pernah denger ini, lupa di mana. Kalo cowok suka lihat yang indah-indah, dan cewek suka denger yang indah-indah. Makanya cowok-cowok merayu, dan cewek-cewek make up an.
Setuju?
*tarik napas, buang napas*
Ya mungkin kalo dari sisi cewek, doi merasa spesial kali ya, dengan kata-kata manis gitu. Terbang-terbang gitu idungnya. Makanya cewek lebih cepet kecantol ama cowok jago ngerayu daripada cowok-cowok diem-diem unyu yang sebenernya baik hati. Itu juga kali ya alesan kenapa banyak cewek berteriak PHP ke cowok-cowok : karena diomongin manis dikit si cewek langsung terbang.
*inhale exhale lagi*
Kalo cowok, kan cowok emang makhluk visual. Wajar lah ya.
Beda gini ya cewek sama cowok? Luar biasa deh.
Tapi apakah cowok makhluk visual masih relevan untuk lo? Untuk lo, yang notabene adalah cowok, yang makhluk visual, dan masih bisa bilang "Wi, lo secantik itu" dengan entah dasar pertimbangan apa. Lo, yang cowok, dikelilingi ratusan cewek cakep ngantri genit-genitan sama lo, dan masih bisa mikir "Nggak, cantikan lo". Mungkin pamca indra lo rusak. Mungkin lo buta. Mungkin lo bodoh. Tapi buta dan bodoh hanya untuk orang jatuh cinta. Apa lo jatuh cinta? Nggak kan?
Tapi apakah cewek mahlkuk yang senang dipuji dan gampang dirayu relevan untuk gue? Untuk gue yang selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun ada di sebelah lo, ada di ujung sana telepon, ditanya dan balik bertanya selama berjam-jam, dan masih bisa bilang "dia sobat gue". Gue yang bertahun-tahun mendengarkan "orang yang mendapatkan lo adalah orang paling beruntung".
Apa ini relevan buat kita, yang selama bertahun-tahun keseringan bareng dan berbagi banyak hal, dengan mata lo tertuju pada gue, dan telinga gue selalu mendengarkan apa yang lo ucapkan?
Katanya cewek sama cowok nggak bisa bersahabat. Akan selalu ada yang berubah. Ya mau ceweknya berubah, apa cowoknya berubah. Gitu deh.
Lupa baca di mana. Katanya cowok berteman lebih karena punya misi tersendiri. Cewek biasanya lebih tulus. Well, benarkah? :)
Lagi. Apa ini relevan buat kita? Hahaha kadang kerasa bego ya kalo inget ini. Kalo inget gimana dulu ketemu, gimana dulu kenalan, gimana dulu punya pasangan masing-masing. Gimana dulu tiba-tiba gue dikagetkan dengan kejujuran lo. Gue mungkin terlalu polos dan nggak ngerti ke arah mana pembicaraan itu. Gue berusaha menepati janji sama lo kalo setelah kita mendiskusikan hal itu, kita akan tetep temanan.
Tapi kita nggak pernah menyepakati apapun soal perasaannya, kan?
Lucu ya gimana semua orang meributkan "Si dewi nggak bisa move on dari orang yang itu tuh" ketika sesungguhnya, mungkin, yang paling awet dan paling langgeng ada di pikiran gue malah lo.
Gimana kalo ternyata gue salah? Kalo ternyata selama ini yang membuat gue stuck dan males adalah lo, bukan orang-orang lain. Bahwa gue bukannya belum nemu orang yang memenuhi kriteria X, tapi karena orang dengan kriteria itu ada di sini, deket gue?
Entah, ini ada apa ya?
Bandung, 4 Februari 2014
Ditulis di kamar, minjem internet abang, dengan backsound lagu All Of Me - John Legend, sembari di otak terngiang pesan dari Mala :
"Dew, jangan cinlok."
0 komentar