Nyari Kerja Setori : 2 in 1 (Part 2)
07.06
Karena pasar deket rumah gue kebakaran, jalanan lumayan tersendat di hari jumat pagi. Beruntung gue berangkat ke Cimahi jam 7 pagi dianter babeh, jadi ya lumayan lah, kemungkinan nggak bakalan terlambat. Setelah tanya sana-sini letak komplek tempat kantornya berada, gue dan babeh berhasil menemukan kantor konsultan tersebut. Pas banget di gerbang kompleknya gue ketemu Yara, Maha, dan Mbak Sila. Jadilah kami berempat naik mobil ke TKP.
Kantor konsultan tersebut berada di sebuah jalan yang ujungnya buntu. Tidak terlalu besar, terlihat seperti rumah, dan suasananya rindang. Tipikal rumah yang gue suka dengan pelataran, tempat parkir, dan pohon di sana sini. Menarik.
Sesampainya di kantor, ternyata ada Kak Ida, senior angkatan 2007 yang juga mau wawancara, ditemani kak Tami, temannya yang dengan baik hatin nganterin dan nemenin Kak Ida buat wawancara. Sekitar satu jam kami menunggu hingga datang seorang Bapak yang mungkin umurnya sekitar 60 tahunan, turun dari sebuah mobil hitam.
"Eh, sudah pada datang semua ya." Si Bapak menyambut kami, ramah. Satu persatu kami salaman sama si Bapak. Kata Kak Ida dan Maha, si Bapak ini direkturnya. Nggak lama, kami diminta ngisi absen dan dipanggil satu-persatu masuk ke dalam kantornya. Awalnya gue dapat giliran ketiga, tapi karena Kak Ida entah kenapa wawancara lumayan lama, gue dipindah sma Maha di urutan kedua, soalnya gue mau meluncur ke perusahaan air setelahnya.
Gue masuk ke dalam kantor, dan diwawancara oleh Bapak yang barusan dan seorang Bapak lain yang lebih muda. Mungkin baru 30-40 tahunan. Gue lebih ke ngobrol, dan kedua Bapak tersebut sangat ramah dan welcome, menerima dengan senang hati kalo gue punya pertanyaan. ujung-ujungnya malah Bapak Direktur bercerita kalau dulu dosen-dosen jurusan gue di awal karirnya banyak yang kerja di konsultan ini, termasuk dosbing gue ketika TA kemarin. Selain itu gue ditanya suka kerja di bidang apa, sudah ngelamar ke mana saja, ekspektasi gaji, dan ditanya-tanya tentang CV. Gue jujur ngelamar di perusahaan air dan lagi di tahap interview. Si Bapak Direktur bilang nggak masalah kalo nanti keterima di sana duluan, silakan, kalo misal nggak dapet yang di sana, gue bisa join di konsultan. Kata si Bapak, perusahaan air, konsultan, dan dinas pemukiman lagi ngerjain proyek bareng di bidang air minum.
Sejenak gue hening, kemudian gue baru sadar kalo gue pernah daftar mroyek di dinas pemukiman, tapi sepertinya berhubung belum punya ijasah jadi gue nggak kepanggil.
Beres gue interview, Kak Tami nganterin gue sampai ke tempat angkot, biar gue bisa langsung meluncur ke perusahaan air. Ternyata angkotnya super ngebut, membuat gue nyampe simpang jam 12 lewat. Akhirnya, daripada kelaparan gue makan di Mc D simpang, kemudian solat. Jam 1.15 barulah gue meluncur, dan sampai di TKP jam 1.25. Setelah nanya satpam, gue ditunjukkan lokasi ruangan tempat gue interview.
Seorang Mas-Mas, yang kemudian gue ketahui bernama Mas Andika mendatangi gue dan meminta gue untuk menunggu sebentar. Baru juga duduk berapa detik gue diminta untuk ikut dan diantar ke sebuah ruangan berisi seorang Mas-Mas berbatik yang lagi duduk asyik di kursi putar. Gue masuk, salaman sambil memperkenalkan diri. Ternyata Mas di depan gue adalah Mas yang waktu itu nelpon sore-sore. Karena gue (lagi-lagi) bingung harus manggil apa, gue panggil beliau Pak.
"Andika, Pak XYZ mana ya?" Mas berbatik memanggil Mas Andika yang udah ancang-ancang mau cabut. Setau gue, yang namanya Pak XYZ adalah orang HR yang gue kirimin CV dan berkas pendaftaran. Kata Eris, yang wawancara dua orang. Mungkin harusnya emang dua, Pak XYZ dan Mas berbatik.
"Kata Pak XYZ sama Bapak aja wawancaranya."
Mas berbatik menghela napas, nampak kurang puas dengan jawaban Mas Andika. Tapi dia akhirnya menarik sebuah map dari pinggir mejanya. Begitu dia buka, ternyata itu berkas gue. Semua hasil ujian gue ada di sana. Hasil ujian teknis gue ada nilai-nilai di sampingnya. Sedikit ngintip-ngintip, kayaknya nggak segitu buruknya.
Baru aja Mas berbatik membuka mulut, pintu dibuka. Seorang Mbak-Mbak cantik berrambut pendek nongol dan bertanya sesuatu. Mas berbatik mulai kesel kayaknya, habis banyak interupsi dari tadi, bikin wawancara nggak mulai-mulai. Akhirnya, setelah si Mbak pergi, wawancara dimulai
Pertama gue ditanya asal jurusan dan angkatan, sambil dia ngebolak-balik CV gue plus hasil ujian. Agak mengintimidasi juga melihat apa yang dikerjakan di masa lalu dibolak balik depan mata. Setelah itu gue diminta untuk menceritakan tentang diri gue. Cukup bikin zonk karena gue beneran nggak tau mau ngomong apa. Selanjutnya, ditanya dulu gue ikutan himpunan apa nggak, dan jadi apa. Lalu sempet ditanya juga ekspektasi gaji (saat gue menyebutkan angka, gue melihat Mas Berbatik sedikit bergumam yang kurang lebih bunyinya "oh, ya, masih masuk range") kerjaan apa yang gue suka dan tidak suka, serta kegiatan untuk mengisi waktu luang. Selebihnya gue malah jadi nanya balik (dan banyak) tentang perusahaan air ini dan unit usaha beserta lokasinya. Setelah ngerumpi kurang lebih lima belas-dua puluh menitan, gue keluar ruangan.
Well, gue nggak tahu mana yang akan jadi jodoh gue. Gue cuma berharap yang terbaiklah yang akan datang.
Cheers!
2 komentar
*numpang komen lagi* semangat wiiiiiii semoga nyangkut salah satu yaaa aamiin hoho. biar kerja sesuai passion nya *halah* *lirik situs setipe.com*
BalasHapushahaha iya nih maaa, setipe.com banget nih pengen huhuhuhu :'''''' rahma semangat seminarnya ya yuhuuww
Hapus