Day 19 : My First Love
00.41Pas baca tema ini refleks langsung ngurut dada sambil berucap,
Ya ampun.
Mungkin gue akan cerita hal yang lebih umum saja. Bukan menceritakan siapa dia (yang mana udah bosen banget) atau memori apa yang kami punya (udah bosen banget juga) atau tentang bagaimana ini dimulai dan berakhir (sama, bosen).
Mungkin gue akan cerita kenapa.
Gue berkali-kali naksir orang, sampe ada seorang temen yang bercanda ngatain gue lakinya banyak. Iya, gue memang mudah sekali berpindah dari satu orang ke orang lain. Jalan tanpa ada ikatan dengan beberapa orang sekaligus. Menurut gue, rasa memiliki yang eksklusif baru bisa dicapai di level tertentu yang... banyak banget syaratnya.
Lalu kenapa gue bisa jatuh cinta pertama kali pada lelaki tersebut?
Pernah gue bahas di sebuah postingan (lupa yang mana, atau di mana, entah di sini atau platform lain) kalau jatuh cinta cuma akan dirasakan sekali seumur hidup. Jatah jatuh cinta gue sudah pernah gue pake. Pada siapa? Ya pada orang itu. Bukan orang pertama yang gue taksir, tapi orang pertama yang tidak bisa gue lupa sampai...selama ini. Yang kalo gue lihat dia update di medsos, gue sendiri masih geeteran buat bukanya.
Kenapa dia?
Karena dia beda, dan dia membawa perbedaan dalam hidup gue. Membuat gue banyak merenung, kalo, ternyata di dunia ini, cara hidup macam-macam. Banyak cara yang tidak gue tahu, dan dia kasih tahu itu. Kalo ternyata cara paling tepat untuk bertahan adalah dengan menjadi diri sendiri.
Setelahnya, gue banyak bertemu lelaki, dan seperti apa kata Ariana Grande, tiap-tiap lelaki mengajarkan berbagai macam hal.
Tapi tetep, yang paling banyak mengajarkan, ya dia.
Terima kasih.
0 komentar