Human

19.31

Akhir-akhir ini gue rasanya kayak dibanting-banting semesta.

Anjir bahasa gue kayak Nadin Amizah.

Oke, banyak sekali hal, banyak sekali, yang tidak berjalan mulus sesuai rencana. Gue sudah biasa, karena sejak gue piyik pun, hal semacam ini selalu terjadi. I always learn the hard way alias kalo diumpamakan gue belajar berenang, instead of dikasih pelampung dan berkecipak di kolam semeter, gue mah dilarung di laut bareng sajen. Untung akhirnya jadi bisa berenang.

Orang-orang bisa karena biasa, gue bisa karena terpaksa.

Hal ini jadi mengingatkan gue pada percakapan manusia dan Tuhan dalam lagu Human-nya One Republic. Sebagai manusia, ya, memang selalu saja apa yang direncanakan ada aja melesetnya. Mau secanggih apapun merencanakan. Kayak... invisible hand juga bekerja di mari. Makanya abis usaha dianjurkan untuk berdoa dan pasrah, karena nggak 100% bisa kita kontrol. 

Itu yang gue rasakan akhir-akhir ini. Baru awal taun, rasanya udah semrawut banget. 

Tapi entah kenapa, gue optimis tahun ini bisa berjalan baik.

Lelah sih. Butuh bantuan sih.

Tapi toh, wajar lah. Namanya juga manusia. 

Waw, apa-apaan ini, pagi-pagi kesambet nulis beginian.



You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images