Menulislah, Apapun

10.38

Pada satu sesi pelatihan jurnalistik tentang penulisan artikel, seorang adik bertanya pada kakak narasumber. "Kak, gimana caranya kita nulis yang baik? Sekarang-sekarang kebanyakan tulisan isinya kegalauan dan curhatan doang, bukan buat berbagi info penting."

Dalam otak gue saat itu terlintas beberapa pikiran. Pertanyaan si adik memang benar kalo yang dia maksud terkait pada penulisan artikel. (sesi pelatihan itu untuk menambah pengetahuan tentang penulisan artikel majalah keilmuan jurusan gue.) Namun di lain pihak, sebagai manusia yang punya hobi curhat dengan cara menulis, gue nggak sependapat dengan si adik. Menurut gue kita bisa berbagi apa aja dan menulis apa aja. Curhatan juga bisa. Kata Bang Oki, pembicaranya, asal kita bisa mengemasnya dengan baik sehingga enak dibaca, menulis curhatan itu sah-sah saja.

Menurut gue, menulis adalah sebuah terapi. Setidaknya menulis bisa membuat lo lega. Menulis juga bisa melatih lo untuk menuangkan pikiran lo dan mengemasnya agar bisa dimengerti orang. Kalo buat gue, menulis bisa melatih kepekaan, karena tiap kali menulis, gue selalu berusaha menggunakan seluruh indera gue untuk menjelaskan apa yang gue rasakan. Mungkin gara-gara sering nulis sambil membayangkan, sadar nggak sadar, gue jadi lebih peka. (Mungkin juga gara-gara alasan ini hidung gue jadi sensitif dan selalu me-recall  memori tiap kali menemukan bebauan yang familiar. Oke, ini asal sih. Yaudah.)

Jadi, kenapa masih ragu? Menulislah, apapun :)

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images